Paham Komunis, Komunis Paham
KITA berawal dari manusia-manusia yang
nyata, aktif, dan berdasarkan proses kehidupan nyata mereka, kita menunjukkan
perkembangan refleksi-refleksi ideologis dan menggemakan proses kehidupan ini.
Hantu-hantu yang terbentuk dalam otak manusia, tentu turut memperhalus proses
kehidupan material mereka, yang secara empiris bisa teruji dan terikat pada
premis-premis material.
Moralitas, agama, metafisika, semua ideologi
lainnya beserta bentuk-bentuk kesadaran yang terkait dengannya, dengan demikian
tidak lagi memiliki ciri independensi.
Mereka tak punya sejarah, tak punya perkembangan;
tapi manusia, yang mengembangkan produksi material dan hubungan mental mereka,
bersama dengan eksistensi nyata mereka, mengembangkan pemikiran mereka dan
hasil-hasil pemikiran mereka. Hidup tak ditentukan oleh kesadaran, namun
kesadaran yang ditentukan oleh hidup.
Kristalisasi aktivitas sosial, konsolidasi
atas apa yang kita hasilkan sendiri menjadi kekuasaan objektif yang berada di
atas kita, yang semakin berada di luar kendali, merusak pengharapan, dan
mementahkan perhitungan-perhitungan kita, adalah salah satu faktor utama dalam
perkembangan sejarah hingga kini. Alienasi ini hanya bisa dihapus dengan
mengingat dua premis praktis. Untuk menjadi kekuatan yang tak bisa ditoleransi,
yakni kekuatan yang terhadapnya manusia melakukan revolusi, ia harus menjadikan
sejumlah besar umat manusia tidak punya kekayaan, dan sekaligus menciptakan kontradiksi
atas dunia yang makmur dan kebudayaan yang ada.
Di lain pihak, perkembangan
kekuatan-kekuatan produksi ini (yang dengan sendirinya mengandaikan eksistensi
aktual manusia dalam sejarah dunia mereka, dan bukan sejarah lokal) adalah
sesuatu yang mutlak diperlukan sebagai premis praktis. Karena hanya dengan
perkembangan universal kekuatan-kekuatan produksi inilah suatu hubungan
universal di antara manusia bisa terwujud, yang dalam semua bangsa secara
serempak menghasilkan fenomena massa “tanpa kekayaan“ (persaingan universal),
menjadikan setiap bangsa bergantung pada revolusi bangsa lain, dan akhirnya
menempatkan individu-individu sejarah dunia, yang universal empiris untuk
menggantikan individu-individu lokal. Hanya dengan demikianlah proletariat bisa
muncul secara historis-duniawi, seperti halnya komunisme dan gerakannya, bisa
memiliki eksistensi sejarah dunia.
Sejarah semua masyarakat yang ada hingga saat ini
adalah sejarah perjuangan kelas. Komunisme tidak menjauhkan manusia dari
kemampuan untuk memiliki produk-produk masyarakat; yang dia lakukan adalah
menjauhkan manusia dari kemampuan untuk menguasai tenaga orang lain dengan cara
seperti pemilikan.