Minggu, 15 Juli 2012


Kau


Gecar         gentar        gemetar
Pada masa tak bertuan
Namun sejati

Di sebuah pagi kau singgahi tebing
Lantang teriakmu dalam bungkam
Lesat serupa pasat
Kau tanya pada gaung :
“Apa aku mati?”


Aku ; perempuan yang kau tuju
Lenyap terampas malam
Pekat menyembunyikanku darimu
Karenanya kau merasa mati

Gegap kau terkekeh
Gusar kau bertanya lagi :
     “Dimana kau, perempuanku?”

Tak sampai separuh candra
Getirku dan kau bersetubuh
Senangku dan kau melebur

Padaku, pernah kau tumpahkan sajak
Tentang hitam, tentang jurang, tentang pusara
Tentang sampah yang juga cinta

Lalu tiba-tiba aku hilang
Bersumpah pada petang untuk tak lagi datang

Kini,
Penuh seluruh kau cemburu pada waktu
Yang mutlak menghisapku
Dan kau tetap berdiri di setapakmu
Di gigir tebing, mencariku

Ini    a n o m a l i 
                        

                                                                 Luz