Kau
Gecar gentar gemetar
Pada masa tak
bertuan
Namun sejati
Di sebuah pagi kau
singgahi tebing
Lantang teriakmu
dalam bungkam
Lesat serupa pasat
Kau tanya pada gaung
:
“Apa
aku mati?”
Aku ; perempuan yang
kau tuju
Lenyap terampas
malam
Pekat menyembunyikanku
darimu
Karenanya kau merasa
mati
Gegap kau terkekeh
Gusar kau bertanya
lagi :
“Dimana kau, perempuanku?”
Tak sampai separuh
candra
Getirku dan kau
bersetubuh
Senangku dan kau
melebur
Padaku, pernah kau
tumpahkan sajak
Tentang hitam,
tentang jurang, tentang pusara
Tentang sampah yang
juga cinta
Lalu tiba-tiba aku
hilang
Bersumpah pada
petang untuk tak lagi datang
Kini,
Penuh seluruh kau
cemburu pada waktu
Yang mutlak
menghisapku
Dan kau tetap
berdiri di setapakmu
Di gigir tebing,
mencariku
Ini a n o m a l i
Luz