Rabu, 16 Januari 2013



P u l a n g

Kepala bisa memilih apa yang diingat dan yang tidak.
Dan aku memilih mengingatnya.
Mengingatmu.
Mengingat malam itu.

ADA sesuatu pada matamu yang teduh namun tajam dan cepat tahu, yang bertutur langsung pada hal-hal yang sering kurasakan, hal-hal yang tak selalu hendak kuakui. Ganjil yang manis, eksepsi yang nyaman. Kita terhubung, terbangun dari suara yang diredam. Diam itu bukan kebisuan yang luruh, tapi keheningan yang hadir setelahnya.

Keindahan bagiku adalah pandang matamu yang sejenak, sikap dudukmu yang tenteram, saat kita berada dalam bekapan langit malam yang menjemput muda jingga. Adamu merubah suhu ruang. Indah juga pernah datang sebelumnya, waktu itu ada busur penuh warna melengkung di angkasa. Ada pelangi saat aku mengingatmu.  

Selasa, 15 Januari 2013


Elegi Bali 1  


HARMONI dan maturitas tak pernah melenggang pada trotoar yang sama. Mangku Pastika dan Puspayoga, mulanya sepakat memimpin Bali, jelas dengan segala kekompakan mereka. Namanya juga paket! Memasuki tahun keempat bahtera pemerintahannya, dikabarkan hubungan mereka tidak lagi intim.

Jelas pula masyarakat Bali bukan bodoh-bodohnya manusia, isu ini sudah terendus sejak jauh-jauh hari. Sayang, belum ada survey atau polling yang menunjukkan bukti tingkat kepuasan masyarakat atas maturitas kinerja mereka.   

W a k t u


Ada waktu untuk mencari, 
ada waktu untuk membiarkan pergi. 
Ada waktu untuk menyimpan, 
ada waktu untuk membuang.